Ini Alasannya, Kenapa Membuka Bioskop Dianggap Aman
Konon tuturnya, bioskop naikkan imun, dalam makna dengan nikmati tontonan yang menghibur, akan memunculkan rasa suka, senang, senang, serta hal positif yang lain buat mereka yang melihat. Pada gilirannya pasti berperan tingkatkan ketahanan badan.
| Keunikan Sisik Naga Pada Ayam |
Sayangnya tidak didapatkan keterangan, apa semua tipe film yang dilihat di bioskop dapat tingkatkan imun. Untuk film humor yang membuat pemirsa terpingkal-pingkal, kemungkinan dapat diterima opini semacam itu, sebab dapat hilangkan depresi.
Bagaimana dengan film seram yang buat bulu kuduk berdiri? Begitupun dengan film yang banyak adegan susah kuras air mata, atau film yang muatan pornografinya kebanyakan. Bisa-bisa justru berefek kurang baik buat kekebalan badan.
Tidak bingung, di Kompasiana, begitu banyak dicatat masalah akan dibukanya kembali lagi bioskop di Jakarta dalam tempo dekat ini. Serta sebagian besar dari tulisan itu sayangkan kebijaksanaan yang diambil Pemprov DKI Jakarta itu, sebab dicemaskan bioskop jadi sumber penyebaran baru Covid-19.
Dari kabar di tv, seorang petinggi pemprov DKI Jakarta menjelaskan fakta mengapa buka bioskop, selama mengaplikasikan prosedur kesehatan, dipandang relatif aman. Sebab jika dalam bioskop, beberapa orang diam serta lihat ke satu arah, yaitu ke layar-lebar. Ditambah lagi bangku disamping kiri serta kanan seorang harus dikosongkan, automatis jarak antar pemirsa cukup terbangun.
Malah pekerjaan di restoran yang telah lama diperkenankan, bertambah riskan, sebab beberapa pengunjung harus buka masker waktu minum dan makan, yang kadang-kadang diselingi dengan mengobrol berhadap-hadapan sama orang yang lain turut makan bersama-sama.
Tetapi ada fakta lain, yang seakan-akan bukan fakta penting, tetapi disangka berperanan penting, yaitu terkait dengan uang. Rupanya yang berperanan besar dalam memeriahkan satu mal, termasuk juga jumlahnya transaksi yang berlangsung di mal itu, ialah beberapa pemirsa film di bioskop. Beberapa pengunjung tidak beli ticket masuk bioskop saja, dan juga beli popcorn serta minuman.
Permasalahannya, berapa disiplin beberapa pemirsa ikuti prosedur kesehatan serta berapa ketat pemantauan dilaksanakan oleh petugas bioskop. Tidakkah lazimnya pemirsa tiba tidak sendirian? Ada yang berombongan dengan keluarga atau rekan, ada yang berdua saja dengan pacar atau suami-istri.
Walau ada sinyal silang di bangku yang tidak bisa ditempati, bisa ada pemirsa yang nekad duduk bersisihan dengan pacarnya, sebab percaya pacarnya tidak terkena virus, walau sebenarnya siapa tahu justru termasuk juga orang tanpa ada tanda-tanda (OTG).
Bila faksi bioskop ingin berkorban meningkatkan beberapa personel yang bekerja memantau pemirsa semasa atraksi film, kemungkinan penyebaran Covid-19 di bioskop dapat dihindari. Walau sebenarnya umumnya, demikian film diputar, tidak lagi ada petugas yang memantau pemirsa, serta pemirsa yang tiba telat, didiamkan cari kursinya pada keadaan gelap.
Tetapi, jika jadi bioskop dibuka kembali lagi, sebaiknya mereka yang punya niat untuk melihat, menimbang matang-matang sebelum pergi. Jika cemas banyak pemirsa yang lain tidak patuhi prosedur kesehatan, seharusnya jangan berani ambil efek.
